Content Filtering

Kemaren siang saat perjalanan ke Dilo saya tiba-tiba memikirkan tentang bagaimana memfilter pandangan kita atau orang-orang sekitar kita bahkan seluruh pengguna internet dari konten-konten negatif di internet. Karena semakin maraknya konten-konten atau gambar-gambar yang sebaiknya tidak kita lihat bertebaran di layar laptop atau komputer kita.

Tapi pikiran itu menjadi meluas, tidak hanya memfilter namun mencegah. Mencegah bagaimana konten-konten negatif itu tidak berkeliaran di social media feed  atau bahkan tidak muncul di layar komputer kita. Namun kelihatannya itu sia-sia, karena saya tidak bisa mencegah mereka bermunculan disana, dan itu hanya bikin saya pusing sepanjang perjalanan ke Dilo.

Bagaimana tidak? Startup-startup  yang menyongsong paham User Generated Content dan 9gag-like  banyak bermunculan. Semakin memudahkan konten-konten negatif berkeliaran di layar monitor kita. Konten-konten negatif bukan hanya gambar/video porno saja, tapi juga gambar-gambar yang seharusnya tidak di-edit sedemikian rupa dan menjadi lelucon (meme). Saya pernah menjumpai foto proklamasi yang para pahlawan disitu di-edit membawa alat musik seperti lagi nge-jam.

Bagi sebagian kita mungkin bisa bilang, “ah itu biasa”. Namun bagaimana kalau konten seperti itu dilihat oleh anak-anak kita. Bisa jadi mereka akan akrab dengan konten-konten yang tidak mendidik seperti itu dan dianggap hanya lelucon biasa, dianggap sebagai bahan tertawaan. Suatu saat mereka juga akan membuat seperti itu.

Para UGC-ers apa kalian masih mau berperan serta memudahkan penyebaran konten-konten seperti itu?

 

Leave a comment